Xpeng Dipesan 1.000 Unit, Cek Harga Terbaru SUV Xpeng X9 & G6 Penantang Hyundai Palisade

sumber foto: Blackxperience

HALOGARUT – Produsen mobil listrik asal Tiongkok, Xpeng, tengah mencuri perhatian pasar otomotif Indonesia dengan Xpeng X9 dan G6. Menurut sumber internal industri otomotif, Xpeng mengantongi pemesanan 1.000 unit mobil listrik untuk pasar Indonesia suatu angka yang tergolong besar di pasar mobil listrik baru.

Angka tersebut mencerminkan optimisme konsumen terhadap kehadiran merek baru di segmen elektrifikasi. Meski belum ada rilis resmi dari Xpeng Indonesia mengenai jumlah pesanan tersebut, permintaan massal ini menjadi sinyal bahwa konsumen Indonesia mulai berpaling ke produk-produk mobil pintar berenergi bersih.

Latar Belakang: Xpeng X9 dan G6 di Indonesia

Xpeng sejak awal 2025 aktif mempersiapkan penetrasi pasar Indonesia. Di pameran otomotif GIIAS 2025, mereka memperkenalkan versi lokal dari Xpeng X9 dan varian SUV G6.

Pada 26 Juni 2025, Xpeng resmi memperkenalkan X9 versi right-hand drive di Indonesia, dengan harga mulai Rp 900 juta (sumber CnEVPost). Beberapa sumber bahkan menyebut angka Rp 990 juta sebagai patokan harga awal model tersebut.

Langkah produksi lokal juga telah dimulai. Xpeng menyerahkan unit X9 hasil rakitan lokal pada perhelatan GIIAS 2025 kepada konsumen pertamanya. Dengan produksi di dalam negeri, mereka berharap dapat menekan biaya impor dan mengatur distribusi lebih efisien.

Harga Xpeng X9 & G6 Oktober 2025: Referensi dan Kecenderungan

Berikut perkiraan harga dan posisi model G6 dan X9 pada Oktober 2025 berdasarkan data pasar, literatur otomotif, dan strategi harga global:

Model Perkiraan Harga / Catatan Sumber / Keterangan
Xpeng X9 (versi Indonesia, RHD lokal) Sekitar Rp 900 juta – Rp 990 juta Harga pengenalan versi lokal X9 di Indonesia
Xpeng G6 (versi global / eks impor) Harga di Tiongkok mulai 176.800 yuan (diskon versi baru) Saat peluncuran versi anyar, Xpeng menyebut harga G6 mulai 176.800 yuan, turun ~11,6 % dibanding versi lama

Perlu dicatat bahwa harga G6 yang dirilis di Tiongkok belum langsung dapat disamakan dengan harga di Indonesia, karena faktor pajak, biaya transportasi, bea masuk, dan strategi harga lokal akan memengaruhi margin final.

Di Indonesia, G6 kemungkinan akan masuk sebagai impor (CBU) terlebih dahulu sebelum opsi produksi lokal tersedia. Dalam skenario CBU, harga bisa jauh lebih tinggi dari harga basis di Tiongkok.

Implikasi dan Tantangan Xpeng X9 & Xpeng G6

1. Pangsa Pasar yang Mulai Terbuka

Angka pemesanan 1.000 unit menunjukkan bahwa ada segmen konsumen yang cukup siap menerima mobil listrik pintar baru. Hal ini juga menjadi tantangan bagi merek mapan seperti Tesla, BYD, dan merek Jepang untuk mempertahankan pangsa pasar mereka.

2. Risiko Keterlambatan dan Rantai Pasok

Produksi lokal memang menguntungkan, tetapi risiko gangguan rantai pasok (material, komponen) tetap ada. Jika produksi atau pengiriman tertunda, konsumen dan investor bisa kehilangan kepercayaan.

3. Regulasi dan Infrastruktur

Keberhasilan mobil listrik tidak hanya soal kendaraan, tetapi juga infrastruktur pengisian daya (charging station). Ketersediaan stasiun pengisian cepat (fast charger) dan kebijakan insentif pemerintah akan sangat menentukan daya tarik.

4. Strategi Harga dan Margin

Xpeng perlu memperhitungkan margin agar harga akhir tetap kompetitif. Diskon versi terbaru G6 di Tiongkok bisa memberi ruang negosiasi untuk pasar ekspor.

Kesimpulan

Kabar bahwa Xpeng mendapat pemesanan 1.000 unit mobil listrik untuk pasar Indonesia menunjukkan bahwa produk mobil pintar berbasis listrik mulai mendapatkan kepercayaan dari konsumen. Meski begitu, realisasi produksi, pengiriman, dan kestabilan harga menjadi kunci keberhasilan.

Per Oktober 2025, harga patokan untuk Xpeng X9 di Indonesia berkisar di angka Rp 900 juta hingga Rp 990 juta. Sementara Xpeng G6 sebagai produk impor akan bergantung pada strategi lokal dan kebijakan harga, meskipun versi baru di Tiongkok dipatok mulai 176.800 yuan.

Xpeng menghadapi jalan yang menantang, tetapi peluangnya juga besar, terutama di pasar yang tengah ramai berburu mobil listrik pintar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup