Wuling Lahirkan Merek Baru Aishang A100C: EV Dua Pintu Imut yang Hemat Energi
HALOGARUT – Produsen otomotif asal Tiongkok Wuling baru-baru ini meluncurkan merek baru bernama Aishang A100C, disertai debut model pertamanya. sebuah mobil listrik mungil yang dirancang khusus untuk penggunaan perkotaan. Langkah ini menunjukkan strategi agresif Wuling untuk mendominasi segmen mobil listrik kecil yang kini makin populer.
Berikut ulasan mendalam tentang Aishang A100C: keunggulan, tantangan, dan posisi di pasar otomotif listrik.
Latar Belakang: Kenapa Wuling Meluncurkan Aishang A100C
Wuling telah lama dikenal sebagai produsen mobil kecil dan kendaraan listrik kompak, melalui joint venture SGMW dan berbagai produk ramah kota. Namun dengan persaingan di segmen mini-EV yang semakin intens, Wuling memilih untuk menghadirkan brand terpisah agar memiliki identitas tersendiri dan lebih agresif dalam pasar muda.
Menurut Wakil GM Wuling, Wang Zhiqiang, permintaan domestik untuk kendaraan kecil tumbuh hingga 63 % year-on-year pada paruh pertama 2025, dengan lebih dari 425.000 unit terjual dalam enam bulan. Angka ini dianggap sebagai peluang strategis untuk memperkuat posisi Wuling di segmen kendaraan listrik murah.
Meluncurkannya A100C di bawah merek baru memastikan bahwa konsumen melihatnya sebagai entitas berbeda, bukan “hanya varian tambahan” dari Wuling. Strategi branding ini memungkinkan fleksibilitas desain, pemasaran, dan persepsi publik.
Spesifikasi Aishang A100C: Dimensi, Tenaga, Baterai
Meskipun tubuhnya mungil, Aishang A100C punya catatan teknis menarik:
-
Ukuran bodi: 3.285 mm (panjang) × 1.708 mm (lebar) × 1.550 mm (tinggi). Jarak sumbu roda (wheelbase): 1.980 mm.
-
Bila dibandingkan dengan Wuling Mini EV (model 2025), A100C lebih panjang 29 mm, lebih lebar 130 mm, dan lebih rendah 28 mm.
-
Motor listrik tunggal dipasang di gardan belakang, menghasilkan daya 35 kW (~51 hp) dan torsi 83 Nm.
-
Baterai yang dipakai berkualitas LFP (Lithium Iron Phosphate) buatan Gotion, dengan kapasitas 17,65 kWh.
-
Menurut siklus uji CLTC (China Light-Duty Vehicle Test Cycle), Aishang A100C mampu menempuh jarak hingga 220 km dalam kondisi ideal.
Performa seperti ini memang tidak dirancang untuk perjalanan jauh, melainkan untuk mobilitas harian di dalam kota: berangkat kerja, belanja, antar jemput, tanpa terlalu sering isi daya.
Desain & Fitur: Sederhana Tapi Fungsional
Walau dalam kelas kendaraan mikro, Aishang A100C memperhatikan detail desain agar terlihat menarik sekaligus praktis:
-
Tampilan depan menggunakan pilar hitam, lampu depan bulat ganda, kisi udara di bemper depan, serta wheel cover aerodynamic.
-
Gagang pintu tetap memakai model konvensional (bukan model tersembunyi) yang memudahkan penggunaan sehari-hari.
-
Port pengisian daya (charging port) berada di spatbor kanan depan, agar mudah dijangkau.
-
Desain kursi 2 pintu untuk kapasitas 4 penumpang, sesuai dengan karakter kendaraan kota minimalis.
Desainnya memang tidak mengusung fitur mewah seperti sunroof besar, layar jumbo, atau sistem autopilot kompleks itu wajar untuk segmen entry-level.
Tantangan dan Persaingan
Walaupun potensi pasar cukup besar, Aishang A100C juga menghadapi sejumlah tantangan:
-
Persaingan kuat
Di pasar Tiongkok, segmen mini-EV telah diisi oleh merek mapan seperti Chery QQ Ice Cream dan Changan Lumin. A100C harus menawarkan nilai tambah agar konsumen memilihnya. -
Jangkauan terbatas
Meski 220 km cukup untuk keperluan kota, jarak ini bisa terasa kurang bila pengguna sering menempuh rute panjang atau tidak ada stasiun pengisian dekat. -
Ketergantungan pada regulasi dan insentif
Harga kendaraan listrik di banyak negara bergantung pada subsidi dan kebijakan fiskal. Bila insentif dikurangi atau kebijakan berubah, daya tarik mobil listrik kelas bawah bisa terganggu. -
Infrastruktur pengisian daya
Untuk kenyamanan pengguna, diperlukan jaringan stasiun pengisian daya (charger) yang merata. Di banyak kota, fasilitas ini belum sempurna terutama untuk mikro-EV. -
Brand awareness dan kepercayaan
Karena Aishang adalah merek baru, konsumen harus diyakinkan dari sisi reputasi, layanan purna-jual, kualitas, dan dukungan suku cadang.
Posisi di Pasar dan Arah Masa Depan
Dengan spesifikasi dan strategi yang ada, Aishang A100C dapat menempati posisi menarik sebagai opsi EV entry-level yang stylish dan fungsional. Bila Wuling berhasil menjaga harga kompetitif, memperkuat jaringan layanan, dan menjamin ketersediaan charger, A100C punya peluang menarik di kota-kota padat.
Branding terpisah memberi fleksibilitas agar Aishang dapat berkembang ke model lain (mungkin A00, A0, atau segmen compact) tanpa membebani citra merek Wuling yang sudah ada.
Namun, agar sukses di luar China (jika ada rencana ekspansi), faktor adaptasi terhadap regulasi lokal, standar emisi, sertifikasi keselamatan, dan preferensi konsumen sangat penting.
Kesimpulan
Aishang A100C adalah langkah strategi Wuling masuk ke segmen EV mikro yang tengah berkembang. Meskipun punya keterbatasan dalam jangkauan dan fitur, ia menawarkan kombinasi desain ringkas, daya cukup untuk kota, dan posisi harga potensial menarik. Jika Wuling mampu memfasilitasi layanan dan jaringan pengisian daya secara andal, A100C bisa menjadi pemain menarik di persaingan EV entry-level.
















