Julie Kiss of Life Terseret Isu Kebocoran Video Pribadi, S2 Entertainment Siapkan Langkah Hukum Tegas Lindungi Nama & Hak Artis
HALOGARUT – Publik Korea Selatan tengah dihebohkan oleh isu kebocoran video pribadi yang dikaitkan dengan member dari grup K-pop Julie Kiss of Life. Agensi yang menaunginya, S2 Entertainment, menyatakan akan mengambil langkah hukum tegas demi melindungi reputasi dan hak artis mereka.
Berikut rangkuman fakta, respons, dan potensi hukum berdasarkan data terkini.
Fakta Kasus Julie Kiss of Life
Pada akhir September 2025 yang dilansir dari The Times of India. Beredar video yang diklaim diambil di dalam sebuah ruangan privat, menunjukkan sosok wanita dan pria dalam interaksi yang dianggap intim. Beberapa netizen menduga bahwa wanita dalam video tersebut adalah Julie Kiss of Life. Sedangkan pria yang muncul mungkin berasal dari grup VERIVERY terutama anggota Kangmin dan Yeonho.
S2 Entertainment semula memilih untuk merespon dengan hati-hati, menyatakan bahwa video tersebut menyangkut ranah kehidupan pribadi sang artis dan karenanya “tidak dapat dikomentari publik.”
Namun pada 29 September 2025, agensi tersebut mengumumkan bahwa mereka telah mengidentifikasi aliran penyebaran video secara ilegal. Dan mulai mengumpulkan bukti untuk tindakan hukum terhadap pihak yang menyebarkan informasi palsu, unggahan jahat, dan pelanggaran hak pribadi.
Sementara itu, agensi milik Kangmin membantah rumor keterlibatan anggotanya. Menyebut tuduhan itu “salah total dan rekayasa jahat yang merusak reputasi artis.”
Kenapa Kasus Ini Serius: Privasi, Reputasi, dan Risiko Hukum
Pelanggaran Privasi di Era Digital
Di era media sosial yang serba cepat, konten pribadi atau rekaman yang diklaim “intim” sangat mudah tersebar luas dalam hitungan jam. Sebuah tindakan merekam tanpa izin atau mendistribusikan ulang materi pribadi dapat dikategorikan sebagai pelanggaran privasi yang serius.
Contoh yang ekstrem pernah muncul dalam kasus Burning Sun di Korea. Ketika video dan konten seksual nonkonsensual menjadi bagian dari kasus kriminal dan publik menyebut istilah molka (kamera tersembunyi).
Aturan Hukum di Korea Selatan
Di Korea Selatan, undang-undang mengenai pencemaran nama baik (defamation) dan perlindungan data pribadi cukup ketat. Bila terbukti penyebaran konten tersebut tanpa izin, pihak yang menyebarkan bisa menghadapi tuntutan pidana dan perdata.
Defamation di ranah digital dapat dikenai hukuman langsung, terutama ketika konten dianggap “palsu” atau merusak reputasi.
Dalam konteks ini, agensi artis pun dapat menuntut ganti rugi atas kerugian reputasi, mental, dan dampak karier.
Tantangan dalam Penanganan & Bukti
-
Verifikasi Identitas
Sebelum tindakan hukum dimulai, pihak agensi harus memastikan bahwa individu dalam video benar-benar Julie maupun pihak terkait lainnya. Kesalahan identifikasi dapat membalikkan kasus menjadi gugatan balik atau tuduhan fitnah. -
Pelacak Penyebaran Online
Pihak agensi perlu bekerja sama dengan tim forensik digital dan platform media sosial untuk melacak sumber unggahan awal, jejak repost, serta pihak yang memperbanyak penyebaran. -
Negosiasi atau Ganti Rugi
Setelah bukti terkumpul, agensi dapat memilih menuntut penyebar secara penuh (tanpa damai) atau mencapai penyelesaian melalui kompensasi materi/moneter bagi artis. Dalam pernyataannya, S2 menyebutkan “tidak ada keringanan atau penyelesaian damai” akan diterima (dikutip dari tenasia).
Potensi Dampak pada Julie & Industri K-pop
-
Dampak Mental dan Karier
Bagi artis K-pop, citra publik sangat penting. Isu seperti ini dapat memicu stres, tekanan media, dan gangguan konsentrasi dalam aktivitas promosi. -
Preseden Perlindungan Artis
Bila S2 benar berhasil menindak sistematis penyebar konten palsu atau merugikan, hal ini dapat menjadi contoh bagi agensi lain agar lebih agresif melindungi artisnya dari fitnah dan pelanggaran privasi. -
Dorongan Legislasi Lebih Ketat
Di Korea, sudah muncul tuntutan publik agar undang-undang privasi dan defamation menjadi lebih tegas untuk melindungi selebritas dari “penyiraman fitnah” di media sosial.
Kesimpulan & Fokus ke Depan
Isu kebocoran video pribadi yang mengaitkan Julie Kiss of Life adalah gugatan serius terhadap uri kehidupan pribadi artis. Respon S2 Entertainment yang kini beralih ke jalur hukum menunjukkan bahwa perlindungan reputasi bukan sekadar langkah PR. Melainkan tindakan konkret berbasis hukum.
Ke depan, publik dan media harus berhati-hati menyebarkan rumor yang belum terbukti. Dan stakeholder industri hiburan agensi, penggemar, media perlu membangun standar etika agar tidak jadi “pelaku” penyebaran materi yang merusak integritas artis.













