Film Jembatan Shiratal Mustaqim: Horor Religi yang Tegaskan Bahwa Korupsi Tak Lepas dari Azab

sumber foto: YouTube-CINEMA 21

HALOGARUT – Pada 9 Oktober 2025, jagat perfilman Indonesia akan diramaikan oleh Jembatan Shiratal Mustaqim, sebuah film horor religius yang menyoroti konsekuensi perbuatan korupsi di kehidupan akhirat. Film ini tidak sekadar menawarkan ketakutan visual, tetapi juga mengajak penonton merenung soal tanggung jawab moral dan keadilan iman.

Latar Belakang dan Ide Cerita Jembatan Shiratal Mustaqim

Produser Dheeraj Kalwani menjelaskan bahwa gagasan film ini lahir dari kegelisahan atas maraknya praktik korupsi di Indonesia. Ia berharap film ini dapat menjadi “kaca” bagi masyarakat bahwa dosa atas hak rakyat tidak akan luput dari pertanggungjawaban.

Dalam teaser yang dirilis, disebutkan bahwa “koruptor akan diadili di Padang Mahsyar sebelum menuju jembatan penghubung Neraka dan Surga.” Di sana, mereka harus meniti Jembatan Shiratal Mustaqim jembatan tipis penuh duri di ambang neraka sebagai ujian terakhir sebelum penentuan nasib mereka.

Sinopsis Singkat Film Jembatan Shiratal Mustaqim

Film ini mengikuti kisah Arya (diperankan oleh Raihan Khan), seorang pemuda yang mulai diteror oleh penglihatan tentang sebuah jembatan gaib. Bersama ibunya (Imelda Therinne), Arya berusaha mengungkap kaitan antara penglihatan itu dan dugaan penggelapan dana bantuan pasca-tsunami. Namun makin dalam mereka menyelidik, makin tegang ancaman yang muncul dari dunia gaib.

Tokoh antagonis utama adalah politisi korup bernama Alim Budiman, diperankan oleh Agus Kuncoro. Untuk mempersiapkan perannya, Agus menuturkan bahwa banyak referensi korupsi nyata di Indonesia dijadikan acuan.

Keunggulan Produksi & Visual

Salah satu aspek yang mendapat sorotan adalah efektivitas visual akhirat. Film ini menggunakan CGI selama satu tahun penuh agar atmosfer neraka, surga, dan Jembatan Shiratal Mustaqim tampak otentik dan menakutkan.

Trailer memperlihatkan suasana Padang Mahsyar, alam setelah mati, dan jembatan tipis yang membentang di atas kobaran api. Cuplikan tersebut langsung memancing perbincangan di media sosial karena keberaniannya menggabungkan unsur horor dan refleksi keagamaan.

Pesan Moral dan Respons Publik

Produser menyebut bahwa film ini bukan ditujukan untuk menyudutkan pihak tertentu, melainkan mengajak introspeksi. “Kalau ada yang merasa tersindir, mungkin karena melihat pantulan diri sendiri,” ujar Dheeraj pada detikhot.

Salah satu momen menarik dalam peluncuran trailer adalah hadirnya Angelina Sondakh, mantan politisi yang pernah terjerat korupsi. Kehadirannya dianggap sebagai simbol bahwa peristiwa nyata bisa menjadi jembatan diskusi moral lewat seni. Angelina mengungkap bahwa korupsi membawa azab tidak hanya di akhirat, tapi dampaknya juga bisa dirasakan di dunia nyata.

Dalam wawancara di SUARAKALBAR.CO.ID, Dheeraj mempertegas bahwa film ini menekankan bahwa di akhirat tidak ada kompromi dan lobby semua amal buruk akan terbuka dan diadili.

Tantangan dan Catatan Penting

Membuat film dengan latar akhirat tentu penuh risiko interpretasi. Salah satunya adalah memastikan bahwa gambaran visual tidak keluar dari batas ajaran agama, agar tidak menimbulkan kontroversi atau tudingan sensasionalisme. Produser dan sutradara tampaknya menyadari hal ini, sehingga konsep cerita dan visual dirancang secara hati-hati.

Lebih lanjut, penggunaan efek CGI intensif juga berarti beban produksi tinggi, baik dari segi anggaran maupun waktu. Tapi tim produksi tampak percaya bahwa investasi ini penting agar pesan moral tersampaikan secara kuat dan relevan.

Kesimpulan

Jembatan Shiratal Mustaqim hadir sebagai karya horor religius yang berbeda dari kebanyakan film sejenis. Dengan mengangkat tema korupsi dan balasan di akhirat, ia membawa ketegangan bukan hanya lewat jumpscare, melainkan lewat kesadaran spiritual dan moral. Film ini berpotensi menjadi penanda baru dalam sinema religi Indonesia — bukan hanya untuk hiburan, tapi juga sebagai media refleksi kolektif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup