Jurnalis Malaysia Menuding Indonesia Bermain di Balik Layar Sanksi FIFA, Sebut “Takut Harimau Malaya”

sumber foto: klikSAJA.id

HALOGARUT – Seorang jurnalis olahraga Malaysia, Zulhelmi Zainal, muncul dengan tudingan mengejutkan bahwa Indonesia ikut mengarahkan sanksi FIFA terhadap Harimau Malaya (FAM). Ia menyebut bahwa entitas eksternal takut akan kenaikan prestasi “Harimau Malaya”, dan konon berada dekat dengan pucuk pimpinan FIFA.

Postingan Zulhelmi memicu perdebatan sengit di kalangan penggemar sepak bola Malaysia dan Indonesia. Ia menulis:

“Ada rumor bahwa terdapat kekuatan asing yang berusaha menyabot tim nasional Malaysia karena takut dengan kebangkitan Harimau Malaya. Kekuatan itu terlihat dekat dengan pucuk pimpinan FIFA.” via Facebook.

Menurut sumber media CNN Indonesia, tuduhan ini tidak berhenti sebagai wacana di media sosial semata. Beberapa media Malaysia dan Indonesia mengangkat klaim tersebut dalam artikel mereka, ikut menyeret nama Indonesia ke dalam pusaran kontroversi.

Sanksi FIFA terhadap Harimau Malaya, Fakta Terverifikasi

Sebelum membahas tanggapan dari pihak Indonesia, penting melihat dulu dasar kasus ini. Fakta-fakta yang telah dikonfirmasi publik:

  1. Sanksi dan denda
    FIFA memutuskan memberi denda sebesar 350.000 franc Swiss kepada FAM dan melarang tujuh pemain naturalisasi Malaysia berpartisipasi dalam kegiatan sepak bola selama 12 bulan, dikutip dari AP News.

  2. Alasan pelanggaran
    FIFA menyatakan dokumen yang diajukan Malaysia dalam proses naturalisasi pemain berupa pemalsuan (forgery). 
    Karena pelanggaran tersebut, kemenangan Malaysia 4–0 atas Vietnam dalam kualifikasi Piala Asia 2027 bisa dibatalkan atau dibalik menjadi kemenangan 3–0 untuk Vietnam.

  3. Pernyataan resmi FAM
    FAM membantah tuduhan pemalsuan sengaja; mereka menyebut kesalahan berasal dari aspek teknis atau administratif staf yang menyusun dokumen. 
    FAM menyatakan bahwa para pemain yang terkena sanksi adalah warga negara sah Malaysia dan berencana mengajukan banding atas keputusan FIFA.

Di Mana Indonesia Dianggap Terlibat Dalam Kasus Harimau Malaya?

Klaim keterlibatan Indonesia dalam kasus ini masih bersifat spekulatif dan belum terbukti.

  • Nama Erick Thohir, Presiden PSSI sekaligus Menteri Pemuda dan Olahraga RI. Disebut dalam sejumlah artikel seperti detikcom karena kedekatannya dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino. Beberapa pihak di Malaysia memberi implikasi bahwa Indonesia punya peran diplomatik di balik keputusan.

  • Tuduhan bahwa Indonesia bisa “mengintervensi” keputusan FIFA atau menyampaikan pengaduan kepada FIFA atas Malaysia ini menjadi narasi populer di kalangan penggemar Malaysia di media sosial.

  • Namun, tidak ada bukti kuat siapa “kekuatan asing” yang dimaksud Zulhelmi. Atau apakah Indonesia benar-benar mengajukan protes formal kepada FIFA terkait Malaysia.

Satu catatan kritis datang dari sisi hukum ajang sepak bola. Komite Disiplin FIFA biasanya bekerja berdasarkan laporan, dokumen, dan fakta kasus bukan tekanan negara atau lobby politik. keterlibatan mereka dalam kasus ini.

Kesimpulan

Tuduhan yang disampaikan oleh jurnalis Malaysia bahwa Indonesia ikut memengaruhi sanksi FIFA terhadap Malaysia masih berada di ranah spekulasi. Bukti yang tersedia menguatkan bahwa sanksi tersebut diberikan karena dokumen yang dianggap dipalsukan, bukan karena tekanan luar.
>Tidak dapat dipungkiri bahwa narasi seperti “takut Harimau Malaya” kuat secara simbolis. Tetapi dari sisi fakta dan regulasi olahraga, sampai sekarang belum ditemukan bukti hukum yang mendukung klaim intervensi Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup